Thursday 11 July 2013

Cara Cerdas Mengatasi Kenakalan Pada Balita


Seorang Anak, atau Balita pada umumnya sangat  membutuhkan perhatian kedua orangtuanya,  coba lihat saja apabila orangtua sibuk melakukan sesuatu dan seperti mengabaikan balita, pasti ada saja ulah yang dilakukan balita untuk menarik perhatian kedua orang tuanya. tidak jarang malah memancing ketidaksabaran orang tua itu sendiri, terutama jika ulahnya sedikit gak mulai menyebalkan.



Dan itu sebenarnya adalah hal  wajar yang di lakukan seorang Anak/terutama balita dalam mencari perhatian ketika si orang tuanya sudah cenderung agak cuek,  Bila rangkaian proses ini selalu berulang, orangtua sibuk, anak berulah dan orangtua marah, lalu kembali ke kesibukan, apa yang mungkin dirasakan anak adalah kekecewaan yang berlipat. Belum lagi jika ucapan-ucapan yang bernada mengecap keluar dari mulut orangtua.

Misalnya "dasar anak yang nakal" atau "kamu ini memang tidak bisa dibilangin". Ucapan seperti itu, selain tak ada gunanya karena tak akan memperbaiki tingkah laku anak, juga membentuk konsep diri negatif pada anak. Ada beberapa cara bisa dilakukan untuk mengatasi terjadinya kenakalan anak yang berulang-ulang. Dengan mengekspresikan kasih sayang, misalnya, Balita selalu menginginkan perhatian lebih dari orangtuanya.

Mereka akan bahagia kalau orangtua menunjukkan ekspresi kasih sayang. Misalnya dengan memeluk, mengusap kepala atau sekadar berbicara dengan perkataan dan sikap yang lemah lembut. Anda juga harus memiliki kesabaran menghadapi balita yang nakal. Kesabaran orangtua memang sangat dituntut ketika mendidik anak.
Kesabaran orangtua terkadang bisa membuat anak mengerti bahwa apa yang dilakukannya salah. Sebaliknya dengan cara kekerasan terkadang anak malah akan semakin melawan dan memberontak. Memang untuk urusan ini butuh kesabaran ekstra dari orang tua. 

Walaupun yang dilakukan balita salah,jangan langsung membentak balita.Karena itu akan melukai perasaannya. Hal itu bisa menyebabkan dendam hingga anak dewasa nanti atau biasa di sebut "Trauma psikis". Dendam pada anak juga akan memengaruhi sifat dia kelak ketika beranjak dewasa. Si kecil akan menjadi orang yang mudah marah dan suka melakukan kekerasan. Marahlah jika anak benar-benar telah salah, misalnya meludahi ibu atau ayahnya. Namun, sebelumnya berilah nasihat dengan lembut karena jiwa anak akan tersentuh dengan kelembutan terlebih kelembutan yang datang dari Ibu Bapaknya sendiri.